Kamis, 18 Juli 2013

Kecamatan Luak

GEOGRAFIS
Luas Kecamatan mencapai 61,68 Km2 yang berarti 1,84 % dari luas Kabupaten Limapuluh Kota 3.354,30 Km2 yang terdiri dari 4 nagari dengan 34 jorong. Nama nagari dan jorong sebagai berikut :
  1. Nagari terluas adalah Nagari Sungai Kamuyang dengan luas 30,37 Km2 terdiri dari 9 jorong, yaitu :1) Tabing, 2)Tanjung Kaling, 3)Koto Baru Batang Tabik, 4)Anam Kampuang, 5)Delapan Kampuang,6) 12 Kampuang, 7)Rage, 8)Manang Kadok, 9)Subaladuang,
  2. Nagari Tanjung Haro Si Kabu-Kabu dengan luas 13.87 Km2 terdiri dari 6 jorong,yaitu :1) Sikabu-kabu, 2)Lakuak Dama,3) Bukik Kanduang,4)Tajuang Haro Utara, 5)Tajuang Haro Selatan,6) Padang Panjang.,
  3. Nagari Mungo dengan luas 11,04 Km2 terdiri dari 11 jorong,yaitu :1) Indobaleh Barat, 2) Indobaleh Timur, 3) Pincuran Tingi, 4) Koto Bakuruang, 5)Batu Labi, 6) Talaweh, 7) Bukik Gombak Sintuak, 8) Tanjuang Tangah, 9)Balai Gadang Ateh, 10) Balai Gadang Bawah, 11) Kayu Bajajar Padang Laweh.,
  4. Nagari Andaleh dengan luas 6,4 Km2 terdiri dari 8 jorong, yaitu :1) Kapalo Koto, 2)Tarok, 3) Tabek Buruak, 4)Kampuang Tangah, 5)Pincuran Gadang, 6) Galo Gandang, 7)Tanjuang Baruah, 8)Baliak Bukik .
Batas Kecamatan Luak adalah sebagai berikut: Sebelah Utara dengan Kecamatan Harau, Selatan Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Timur Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Barat dengan Kota Payakumbuh. Ibu Kecamatan Pakan Sabtu.
TOPOGRAFI
Topografi Kecamatan Luak adalah bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian dari permukaan laut (dpl) terendah di sekitar Batang Sinamar Nagari Mungo ( 510 m) dan tertinggi di Gunung Sago Nagari Sungai Kamuyang (2.076 m). Di Nagari Sungai Kamuyang mempunyai Bukit Kaciak dan Bukit Gadang, Nagari Andaleh mempunyai Bukit Panjang,Kaciak dan Gadang, Nagari Mungo mempunyai Bukit Pencerminan, Nyamuk, Panjang dan Sigalung, serta di Nagari Tanjung Haro Si Kabu-kabu mempunyai Bukit Sikaladi, Alang Laut,Talang, Kanduang dan Sibabua.
Kecamatan ini mempunyai Batang Sinamar yang merupakan batas nagari dengan Kecamatan Harau , dan anak sungai yang ada di Kenagarian Tanjung Haro Sikabu-kabu yaitu B. Buang,B. Baih,B. Pulai, dan B. Pinago di Kenagarian Sungai Kamuyang yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk sumber irigasi sawah dan untuk kolam.
SEJARAH MENURUT TAMBO
Dalam Tambo Luhak Limopuluah yang disebut nan barih balabeh Luhak adalah antara Mungo Mudiak sampai ke Limbukan Hilia. Yang menjadi Raja di Luhak adalah Dt. Marajo Indo Nan Mamangun berkedudukan di Aie Tabik .
Disamping itu di Luhak terdapat orang berlima badunsanak, pada adat pusakanya untuk menggengam barih balabeh menjadi Sangsoko adat, yaitu :
  1. Dt. Rajo Malingkan sebagai tampuak tangkai adat di Mungo, kebesarannya di Mungo dan Koto Kaciak,yang beranak ke Subaliak Aie.
  2. Dt. Panghulu Basa sebagai pusat jala pumpunan ikan di Andaleh, kebesarannya di Andaleh dan Tanjung Kubu, yang beranak ke Banda Tunggang.
  3. Dt. Rajo Malano sebagai orang tunggal memegang adat di Sei Kamuyang, kebesarannya dari Sawah Tangah Mudiak sampai ke Kaki Gunung Sago Hilir yang bernama “ Talua tasapik di batu, kalau manateh jadi hantu, tidak manateh jadi batu “.
  4. Dt. Paduko Sinaro sebagai tangkai sepanjang adat di Aua Kuniang, kebesarannya di Aue Kuniang dan Tanjuang Patai, beranak Ke Gadih Anggik.
  5. Dt. Paduko Alam sebagai tumpuan sepanjang adat di Limbukan, dengan kebesarannya di Limbukan, Padang Karambie dan baranak ke Limau Kapeh.
Kelima tersebut di atas dikenal dengan sebutan anak jajatan, apabila diadakan keramaian atau musyawarah akan hadir seluruhnya di Balai Jariang di Aia Tabik. Dalam barih balabeh Luhak Limapuluah disebutkan bahwa Luhak mempunyai “pintu nan tujuah” atau “ tabantang jalan nan tujuah “ yang artinya mempunyai penghulu sebanyak tujuh orang yang berjabatan sepanjang adat di Balai Jariang,yaitu : 1) Dt. Damuanso, 2) Dt. Gindo Malano, 3) Dt. Rajo Mangkudun,4) Dt. Bandaro Sati, 5) Dt. Majo Indo nan Mamangun, 6)Dt. Paduko Majolelo, 7)Dt. Marajo Nan Rambayan.
Adapun DT. Rajo Malano adalah orang Aie Tabik nan babako kalimo suku, yang kebesarannya sebagai “ timbangan adat “ di Balai Jariang. Sementara orang lima suku tersebut adalah : Dt. Domuanso, “ gandang parang “ kebesarannya.Dt. Marajo nan Rambayan “di pangka titih” pegangannya, Dt. Bagindo Malano “ arak iriang “ pegangannya,Dt. Majo Indo nan Mamangun “aguang panguek, talempong kato”kebesarannya,Dt. Rajo Mangkudun “ Kitabullah “ pegangannya.
Di samping itu ada dua lagi yang berfungsi sepanjang adat di Balai Jariang, yaitu : 1) Dt. Paduko Majolelo,” banamo rumah nan gadang” yang funsinya untuk menyambut tamu dari basa ampek balai. 2)Dt. Bandaro Sati”manimbang hutang pusako” kepada orang tiga balai.
Yang disebut orang tiga balai adalah : Dt. Marajo Cek Indo, DT. Bandaro Sati, Dt. Gindo Malano. Balai Jariang mempunyai anak balai,yaitu : Balai Janggo, Balai Tangah, Balai Jirak, Balai Bodi, Balai Indo Dunie. Balai Indo Dunie diperoleh karena diminta. Jika ada penobatan di Balai Jariang penghulunya dari Balai Batimah, dubalangnya dari Balai Gadang.
ZAMAN BELANDA
Zaman Belanda Ulayat Luhak merupakan 2 Kelarasan dari 13 Kelarasan yang ada di Payakumbuh.Pertama Kelarasan Limbukan ( Nagari Limbukan, Aie Tabik, Sungai Kamuyang, Tanjung Haro Sikabu-kabu ) dengan Tuanku Larehnya berturut-turut adalah 1) Raja Batenang Dt. Paduko Alam, 2)Abdul Rahman Dt. Tumanggung nan Hitam ,dan terakhir 3) Raja Pamenen Dt. Paduko Alam.
Kedua Kelarasan Payo Basuang ( Nagari Payo Basuang, Tiakar, Andaleh, dan Mungo ) dengan Tuanku Larehnya adalah 1) Dt. Muncak, 2) Dt. Rangkayo Basa nan Kuniang, dan 3) Lutan Dt. Mulia Nan Kuniang.
Setelah Kelarasan dihapus pada bulan Nopember 1914, maka Luhak dijadikan Distrik dari Onderafdeling Payakumbuh, Afdeling Limopuluh Koto. Distrik Luhak demangnya Nabi Ulah Dt. Bandaro ( asal Lareh Mungka Terakhir ) terbagi tiga Onderditrik ,yaitu :1)Onderdistrik Luhak, 2) Onderdistrik Halaban, 3) Onderdistrik Tanjung Pati. Wilayah Onderdistrik Luhak berasal dari Kelarasan Limbukan, Payo Basuang dan Situjuah.
ZAMAN KEMERDEKAAN
Kecamatan Luhak lahir setelah adanya Agresi Belanda II , yakni Tahun 1949 dengan 17 Nagari. Berdasarkan Perda No.14 Tahun 2001, tanggal 29 Oktober tentang Penataan Wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Limapuluh Kota Kecamatan Luak merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Luhak (Luak, Lareh Sago Halaban, Situjuh Limo Nagari ) yang merupakan implikasi dari pasal 66 ayat 6 dari UU No 22 Tahun 1999 ,bahwa pembentukan Kecamatan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Peresmian Kecamatan Luhak menjadi Kecamatan Luak ini pada tanggal 26 Januari 2002 dengan camatnya Drs. M.Yunis Nama-nama Camat sejak Kecamatan Luhak diantaranya adalah : Mustafa Kamal, Bukhari Idris, A. Masri BA, Drs Erdi Ardin (80-82),Drs. Azhar Nur ( 82-82),Drs.Ismardi Ismail (82-88), Drs.Syahruddin (88-89),Drs Yurial (1990-1992), Khairul,BA, Drs. Syafrul (93-93), Drs, Syafrial Nazar (1994-1996), Drs. M.Yunis (1996-2002), Kecamatan Luak Drs. M.Yunis dan Yasni Karimi. BA (Agus 2002- 2004).Drs. Syahrial (2004-2007), Hendri Yoni. S.Sos (April-Juli 2007), Arwitas, BA (Juli 2007-Jan 2009 ), Harmen SH (Jan 2009- Desember 2010), sekarang ), Deki Yusman,S,STP (Januari 2011-sekarang)
AGAMA
Untuk menunjang kehidupan beragama di Kecamatan Luak terdapat fasilitas tempat ibadah berupa Masjid (26 buah), Mushala (31 buah). Masyarakat yang memeluk agama Islam 26.000 orang, dan Kristen Protestan 5 orang. Jumlah ulama 13 orang, mubalig 39 orang, penyuluh agama 11 orang dan khatib 26 orang.

Potensi Kecamatan Luak

TEMPAT PEMANDIAN BATANG TABIK

Kependudukan
Jumlah Penduduk di Kecamatan Luak berjumlah 23.628 jiwa dengan jumlah Laki-laki 11.597 jiwa, dan perempuan 12.031 jiwa, sex rasio 96,39 % dengan tingkat kepadatan penduduk 383 jiwa /Km2. Sumber mata pencaharian penduduk adalah petani dengan persentase 90 %, pedagang 7 % dan lainnya 3 % dari jumlah penduduk yang usianya produktif.
Pendidikan
Sarana pendidikan di Kecamatan Luak yang telah tersedia sejak tingkat pendidikan TK sampai SLTA. Sarana pendidikan TK berjumlah 9 (sembilan) unit. Sarana pendidikan SD tersebar disemua nagari berjumlah 23 (dua puluh tiga) unit. Untuk tingkat pendidikan SLTP Negeri/swasta 2 (dua) unit. Dan untuk tingkat pendidikan SLTA/SMK berjumlah 1 (satu) unit.
Kesehatan
Dibidang kesehatan, fasilitas dan sarana kesehatan di Kecamatan Luak masih memadai. Untuk melayani 4 Nagari terdapat 1 unit Puskesmas , 5 unit Puskesmas Pembantu (Pustu) , Polindes 9 unit dan Posyandu 36 unit. Adapun tenaga medis yang terdapat di kecamatan ini terdiri dari 2 orang dokter umum, 1 orang doktergigi, perawat umum 4 orang, perawat gigi 1 orang, dan 13 orang bidan.
Pertanian dan Perkebunan
Di bidang Pertanian dengan luas Sawah 1.592 Ha, luas panen 2.654 Ha/tahun dengan produksi 13.482,32 ton,lahan keringnya berpotensi untuk dikembangkan palawija seperti Jagung, Kacang Tanah, dan Ubi Jalar.Diperbukitan pada Kenagarian Sungai Kamuyang, Tanjung Haro Sikabu-Kabu dan Mungo merupakan lahan yang sangat cocok untuk pembudidayaan tanaman Kopi, Kulit Manis dan Pisang.
Peternakan dan Perikanan
Kecamatan Luak yang wilayahnya berada di Kaki Gunung Sago, penduduknya memperoleh mata pencarian dari ternak besar ( Sapi dan Kerbau ) dan ternak kecil (Kambing) serta ternak Unggas. Kecamatan ini merupakan sentra pengembangan ternak besar ( Sapi) dari Kabupaten Lima Puluh Kota. Kelompok Peternakan Sapi banyak terdapat di Kenagarian Mungo, Sungai Kamuyang dan Tanjung Haro Sikabu-kabu.
Sementara Kecamatan ini juga dikenal dengan pembibitan dan pemeliharaan ternak ikan yang berada di Kenagarian Mungo dan Andaleh, dengan jenis ikan Gurami, Nila dan ikan mas. Dari beberapa kolam milik masyarakat dijadikan untuk tempat rekreaki dengan membuat “Kolam Pancing “.
Sapi merupakan hewan ternak besar yang paling banyak terdapat di Kecamatan Luak. dengan populasi ternak Sapi adalah 16.393 ekor, Kerbau 1.644 ekor, Kambing 1.113 ekor .Selain itu, jenis unggas yang paling banyak terdapat adalah Ayam petelur 186.000 ekor, Ayam Pedaging 21.000 ekor, Ayam Buras 5.557 ekor dan Itik 8.100 ekor. Sementara luas Kolam adalah 124,10 ha dengan produksi 1.679,45 ton/tahun, Luas Budidaya Ikan di Sawah 1.145 Ha dengan produksi 46,82 ton/tahun , luas penangkapan ikan diperairan umum dengan luas 26 ha dengan produksi 2,49 ton/tahun.
Industri Rumah Tangga
Di Kenagarian Andaleh hampir disetiap rumah dengan skala usaha keluarga didapatkan kerajinan “rotan “ dan “ Keramik Gerabah” yang bahan bakunya didapatkan dari luar Kabupaten Limapuluh Kota yang dipasarkan ke Bukit Tinggi, Padang dan Pekan Baru. Kerajinan di Kenagarian Mungo dikenal dengan usaha “ songkok” dan “ Katidiang Rotan “ yang dipasarkan ke Payakumbuh.
Pariwisata
Tempat rekreasi terdapat di Kenagarian Sungai Kamuyang yaitu “Tempat Pemandian Batang Tabik“ yang telah dilengkapi fasilitas mushalla, tempat penyimpanan pakaian dan wc. Situs Kebudayaan hanya terdapat di Kenagarian Mungo yaitu “ batu tagak” yang terletak di Balai Gadang.
Pasar
Untuk memasarkan hasil pertanian dan membeli keperluan rumah tangga terdapat Pasar Kecamatan dikenal dengan Pakan Sabtu yang berada pada batas kenagarian Mungo dan Andaleh, dan pakan Sanggul di Nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu - http://www.limapuluhkotakab.go.id/kecamatan/8/luak.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar